Jumat, 27 November 2009

kisahku di NURANI...

….Inilah Kami…

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(Al-Baqarah:256)

Manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari ruh dan jasad yang dilengkapi dengan potensi dan kelebihan dibandingkan makhluk lain, yaitu hati, akal dan jasadnya. Dengan hati manusia dapat berazzam, dengan akal dapat berilmu, dan dengan jasad manusia dapat beramal. Dengan segenap kemuliaan yang dimiliki manusia yang telah disediakan oleh Sang pencipta adalah senantiasa untuk menjalankan amanah di muka bumi ini sebagai khilafah dan beribadah kepada-Nya.

Allah selain menciptakan manusia juga menciptakan alam semesta beserta isinya dengan keteraturan. Seluruh Alam semesta bersujud, bertahmid, dan berislam kepada Allah, seperti angin, awan, pelangi, serta perhiasan bumi berserah diri kepada Allah dengan mengikuti segala keteraturanNya. Manusia maupun Alam semesta bersatu sebagai makhluk ciptaan Ilahi Rabbi untuk senantiasa beribadah dan taat kepadanya, salah satunya adalah dengan berdakwah..

Hidup laksana roda waktu yang selalu berputar, begitupun dengan dakwah yang kami lakukan, siapapun tidak akan pernah bisa bertahan melalui jalan dakwah ini, mengarungi jalan perjuangan kecuali dengan kesabaran, untuk itu umat islam harus bisa bersatu dan luruskan niat untuk mendapatkan kemenangan..seperti hal organisasi Nurani yang didirikan untuk bisa mewadahi setiap gerakan dakwah yang dilaksanakan, Nurani merupakan wajah resmi dakwah kampus Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dakwah tidak seperti lilin, yang menyinar sekelilingnya namun ia membunuh dirinya sendiri, karena tidak ada paksaan dalam islam, maka dakwah ini harus dibangun dengan kesadaran, ghirah yang menggelora dan ruh yang bersemangat, sehingga timbul optimis untuk meraih tujuan-tujuan dari kemenangan dakwah, dengan itu, ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tidak akan putus.

Bekal-bekal dakwah inilah yang harus dimiliki oleh organisasi, apalagi organisasi dakwah kampus, inilah yang kami lakukan selama kepengurusan NURANI 2009, pekerjaan ini tidak mudah, Disinilah kami memulai dan mengakhiri peradaban islam di kampus ungu, mensyi’arkan islam ke pelosok kampus, membina dan mengkader angkatan mujahid untuk bisa melanjutkan estafet dakwah kampus selanjutnya, jikalau langkah dakwah kami tidak memuaskan, dengan adanya orang yang tetap apatis dengan gerakan kami, tidak suka/komentar dengan pola dakwah yang kami lakukan, biarlah ini menjadi bumbu yang memberikan rasa manis untuk kami, sehingga mengentalkan persaudaraan dengan ukhuwah yang dibangun dengan asas islam—Nuansa Persaudaraan islami—. Mungkin ini sedikit gambaran perjuangan kami di periode kemas’uliyahan Garna dan saya, semoga bisa memberikan kenangan dan memberikan motivasi untuk terus mengepakan dakwah ke masyarakat.

Kami adalah tentara Allah, siap melangkah menuju ke medan juang, walau tertatih kaki ini berjalan, jiwa perindu syahid tak akan tergoyahkan..

Wahai tentara Allah bertahanlah..jangan menangis walau jasadmu terluka..Sebelum engkau bergelar syuhada, tetaplah bertahan dan bersiap siagalah…

(Izzatul Islam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar